Mengapa Tiongkok Memperingati “Hari Orang Tua” ?

Setiap negara di dunia ini, memiliki hari-hari besar tersendiri. Ada hari-hari besar yang lahir dari budaya negara-negara barat dan ada pula hari-hari besar yang lahir dari budaya negara-negara timur. Negara-negara barat seperti Amerika atau negara-negara Eropa. Sementara negara-negara timur seperti Tiongkok, India dan lainnya. Seperti hari Valentine, yang lahir dari budaya barat. Sedangkan, Hari Orang Tua, yang jatuh pada hari ini Kamis, 14 Oktober 2021 atau tanggal 9 bulan 9 kalender Tiongkok, adalah Hari Orang Tua yang lahir dari budaya timur, Tiongkok.

Dulu kita jarang dengar Hari Orang Tua. Saya rasanya baru mendengar dan mengetahuinya saat-saat sekarang ini. Karena ada teman-teman yang mengirim ke telpon genggam saya. Yang intinya, mengucapkan, Selamat Hari Orang Tua dan semoga hidup sehat dan bahagia”.

Hari Orang Tua, yang lahir dari budaya timur ini, sebenarnya adalah ajaran Kong Hu Cu. Yang mengajarkan hubungan antara ayah dan anak. Yakni ayah mencintai anaknya, dan anak menghormati ayahnya. Kong Hu Cu juga mengajarkan hubungan antara saudara tua dengan saudara muda. Serta hubungan penguasa dengan rakyatnya.

Sesungguhnya, yang mempersatukan seluruh rakyat Tiongkok, bukan ajaran komunis, tapi ajaran Kong Hu Cu. Ajaran Kong Hu Cu tidak bisa dihilangkan oleh ajaran komunis Tiongkok. Karena ajaran komunis, bukan ajaran yang lahir dari Tiongkok. Tetapi lahir dari Rusia. Begitu pula ajaran liberal dari negara-negara barat, juga tidak bisa diserap oleh orang-orang di Tiongkok. Salah satu ajaran yang bisa diterima dan masuk ke hati rakyat Tiongkok adalah ajaran Kong Hu Cu.

Setelah rakyat Tiongkok kesejahteraannya meningkat, maka mereka tidak mau mengikuti ajaran komunis, terkecuali saat mereka miskin. Setelah terjadinya peristiwa Tian An Men pada tahun 1989, Tiongkok sendiri kebingungan, karena rakyatnya sendiri, memberontak terhadap ajaran komunisme. Lalu pemimpinnya berpikir, bagaimana untuk mempersatukan rakyatnya?

Deng Xiao Ping sebagai pemimpin Tiongkok pada saat terjadi Peristiwa Tian An Men, berpendapat bahwa telah terjadi degradasi moral rakyat, terutama penurunan rasa nasionalisme. Keadaan inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya peristiwa Tian An Men pada 1989 itu.

Setelah peristiwa Tian An Men, akhirnya Deng Xiao Ping mengkampanyekan 和平演变 (he ping yan bian) atau Evolusi Damai. Penguasa Tiongkok saat itu, baru menyadari bahwa kemajuan ekonomi yang begitu cepat dan semakin terbukanya Tiongkok, telah memberi peluang bagi perkembangan budaya barat.

Perkembangan dan pengaruh budaya asing itu, secara perlahan tetapi pasti, dikhawatirkan akan dapat mengubah kepribadian, bahkan mungkin ideologi bangsa Tiongkok, terutama generasi mudanya. Oleh karena itu, kampanye Evolusi Damai dijalankan, antara lain dalam bentuk 爱国主义运动 (ai guo zhu yi yun dong), yakni Gerakan Patriotisme, dengan cara menggali serta menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Tiongkok. Sejak saat itulah, pembahasan tentang revitalisasi nilai-nilai budaya dan tradisi Tiongkok tampak semakin gencar dilakukan. Dalam konteks ini, posisi dan peran Konfusianisme mendapat perhatian utama. (R. Tuty Nur Mutia Enoch Muas, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia).

Maka sejak peristiwa Tian An Men, Tiongkok telah menggunakan ajaran Kong Hu Cu untuk mempersatukan rakyat Tiongkok dan sebagai sabuk pengaman untuk membendung budaya asing. Lantas pada hari ini, yakni tanggal 9 bulan 9 Kalender Tiongkok diperingati Hari Orang Tua di seluruh Tiongkok.

Presiden Tiongkok Xi Jinping pada acara peringatan Hari Orang tua di Tiongkok hari ini, telah menekankan, pentingnya menerapkan strategi nasional untuk memastikan warga lanjut usia menikmati kehidupan yang bahagia di tahun-tahun senja mereka.

Kemudian Presiden Xi, meminta semua departemen terkait harus memperbarui kebijakan, meluncurkan rencana dukungan keuangan, dan meningkatkan jaminan sosial, perawatan lansia, dan perawatan kesehatan untuk orang tua.

Demikian sedikit tulisan saya, untuk menyambut dan memperingati Hari Orang Tua yang dimulai dari Tiongkok, yang kini begitu cepat menyebar kebelahan dunia yang lain.

Selamat Hari Orang tua, semoga sehat dan bahagia di hari senja.

Jakarta, 14 Oktober 2021
Kurnianto Purnama, SH, MH.