Jakarta, rmbooks – Tahun ini Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) sebagai pengakuan atas sistem pertanian-pangan yang tangguh dan swasembada beras tahun 2019-2021 melalui penggunaan teknologi inovasi padi.
Demikian disampaikan Menko Airlangga melalui kanal @airlangga_hrt pada Senin (15/8). Lanjutnya, penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo @jokowi di Istana Negara, pada Hari Minggu (14/8).
Menko Airlangga beserta Sekretaris Kabinet Bapak Pramono Anung dan Menteri Pertanian Bapak Syahrul Yasin Limpo juga turut mendampingi Bapak Presiden saat menerima penghargaan tersebut.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada beras selama tiga tahun terakhir dengan stok beras nasional pada April 2022 menjadi yang terbanyak, yaitu 10,2 juta ton,” jelas anak Menteri Era Soeharto bernama Ir. Hartarto itu.
Dia jelaskan, kini pemerintah terus mempersiapkan untuk menuju ketahanan pangan nasional.
“Berbagai upaya perbaikan, mulai dari pengembangan pertanian yang berkelanjutan serta pemanfaatan teknologi guna mendukung peningkatan hasil produksi, baik untuk pemenuhan dalam negeri maupun orientasi ekspor,” katanya.
Mengutip https://www.ekon.go.id, Menko Airlangga ingatkan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional, dengan empat strategi yang dilakukan pemerintah, yakni :
Terkait dengan keterjangkauan dari sisi peningkatan akses pangan masyarakat, Pemerintah mendorong pemanfaatan digitalisasi dari pasar serta kerjasama dengan BUMN guna dapat mendistribusikan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit. Itu yang pertama.
Kedua, Pemerintah menjaga ketersediaan pangan dengan menjaga pasokan stok pangan yang dilakukan melalui peningkatan produktivitas dalam negeri dan mensubstitusikan kegiatan yang tergantung dari negara lain.
Ketiga, terkait dengan peningkatan kualitas dan keamanan pangan, Pemerintah melakukan penerapan budidaya pertanian yang baik (Good Agricultural Practices) dan penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices), pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI), serta Pemenuhan Sanitary dan Phytosanitary (SPS) yang akan terus dijaga.
“Keempat, hal terakhir yang tidak kalah penting, yakni menjaga ketahanan serta keberlangsungan sumber daya alam, misalnya melalui penetapan lahan sawah yang dilindungi atau pengendalian alih fungsi lahan sawah, diversifikasi budidaya, penggunaan pupuk organik serta pemeliharaan jaringan irigasi,” pungkas Menko Airlangga.













Leave a Reply