Banten, rmbooks.id – Dalam menjadikan anak yatim bisa tumbuh berkembang untuk bekal di masa depannya dibutuhkan usaha membangkitkan semangat juang hidupnya. Karena tantangan terus bertambah sehingga membutuhkan kualitas insani yang paripurna.
Niat memuliakan yatim inilah yang diwujudkan oleh BAZNAS Tangsel menggelar Islamic Holiday Camp yang diikuti 100 yatim se-Tangsel di Lubang Sengkol Tangsel pada Senin-Selasa (29-30/8).
Acara yang ditutup oleh Walikota Tangsel Benyamin Davnie Selasa (29/8) yang dihadiri oleh Ketua BAZNAS Mohammad Subhan bersama pimpinan lainnya, Zainal Baharnur salah satu Pimpinan BAZNAS RI, Saleh Asnawi pemilik Lubang Sengkol dan tamu undangannya lainnya.
Bang Ben (panggilan keren Benyamin Davnie) menyampaikan pada peserta terkait salah satu yatim bernama Iwan yang menerima tangan palsu agar tetap semangat dan yakin pada kekuasaan Allah SWT.
“Tetap semangat menuntut ilmu. Iwan boleh kehilangan tangan dan ayah, tapi yakinlah masih punya Allah SWT yang maha kuasa,” katanya menghibur sekaligus menyemangati 100 yatim itu.
Bang Ben mejelaskan ada dua tempat ilmu dalam tubuh kita. Pertama di otak kita dan di hati nurani.
“Jadi tinggal mau mencari ilmu di mana saja asal bisa mengoptimalkan otak dan hati nuraninya,” pinta dia.
Menurutnya, kalau ingin menguasai dunia dan akhirat harus memakai ilmu.
Bang Ben turut juga memberikan pelatihan singkat untuk mengoptimalkan potensi otak kanan anak yatim.
“Coba angkat jari telunjuk dan tengah di tangan kanan dan jari manis dan telunjuk di tangan kiri. Terus bolak-balik pelan-pelan, nanti akan bisa secara reflek,” ajaknya.
Wali Kota Tangsel yang menjabat Wakil Walikota Tangsel dua periode bersama Airin Rachmi Diany ini, menyampaikan memuliakan anak yatim menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Kehidupan mereka dijamin oleh Allah SWT, tapi kita juga menyertainya dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Nanti bisa kita selenggarakan lagi pas acara ulang tahun Tangsel,” pungkasnya.
Ajakan dia diamini oleh Ketua BAZNAS Tangsel Mohammad Subhan yang mengatakan bahwa memuliakan yatim menjadi urusan kita semua, bukan hanya urusan 10 Muharram.
“BAZNAS juga mempunyai kewajiban untuk mengurusnya sampai mereka menjadi anak yang bisa menghadapi masa depan,” jelas dia.
Mantan Ketua KPU Tangsel ini berniat kuat bersama jajarannya untuk menjadikan anak yatim harus berinovasi dan kreatif agar bisa bersaing.
“Kegiatan kemah selama dua hari ini menjadi pintu awal menata yatim dalam menatap masa depan. Datanya menjadi acuan pemberdayaan yatim dalam program BAZNAS Tangsel,” ucapnya.
Di tempat sama Pimpinan BAZNAS RI Zainal Baharnur yang juga merupakan warga Tangsel menyampaikan terima kasih pada BAZNAS Tangsel dan semua pihak yang terlibat dalam acara Islamic Holiday Camp
BAZNAS ditegaskannya telah dibentuk oleh pemerintah untuk mengelola yang membayar zakat, terus dibagikan pada yang memerlukan.
“Acara ini bagian daripada memuliakan anak yatim, bahwa anak yatim bukan asnaf (kelompok berhak menerima zakat, red) tapi dana zakat tetap harus dioptimalkan untuk pemberdayaan masyarakat,” urai dia.
Baginya, yatim hanya sebutan saja, karena telah ditinggalkan orang tua, tapi tetap bisa berharap mendapatkan rahmat dari orang tua kalian yang mendahului sekaligus pertolongan dari Allah SWT.
Dia berharap yang hadir dari anak ini itu bisa dipilih yang akan diberikan beasiswa.
“Rajinlah belajar karena tidak ada bedanya dengan anak yang lain. Masa masih panjang, maka semua ananda akan melawati masa depan. Selamat berjuang agar bisa berbuat sesuatu bagi bangsa,” katanya.
Dirinya berucap telah melihat muka-muka yang ceria, setelah dua hari mengikuti kegiatan kemah yang penuh pelatihan belajar dan bermain.
“Percaya atau tidak, anak yatim ada yang jadi menteri juga jadi pengusaha besar. Kami akan mendoakan 100 anak yatim ini untuk sukses, rajin belajar dan tekuni agar bisa nanti bisa sukses di masa mendatang,” pungkasnya.
Kegiatan dilaksanakan selama dua hari satu malam. Diikuti oleh 100 anak-anak yatim binaan BAZNAS Tangsel dari usia SD hingga SMP.
Tema utama perkemahan ini adalah “Muliakan dan Bahagiakan Yatim” diambil dari semangat untuk membahagiakan anak-anak yatim sebagaimana yang telah menjadi tradisi pada bulan Muharram.
Dalam penyelenggaraan even ini BAZNAS Tangsel menggandeng beberapa mitra yang ikut berpartisipasi secara teknis, diantaranya YDYM (Yayasan Dompet Yatim dan Mesjid), Askrindo Syariah, BTN Syariah, dan Lubana Sengkol sebagai penyedia tempat pelaksanaannya.
Sebagaimana kegiatan berkemah yang mengajarkan unsur kemandirian melalui game-game edukatif, banyak materi lain yang disampaikan oleh para narasumber yang sudah berpengalaman.
Selain pemateri utama Kak Toyib Effendi motivator sekaligus penulis buku “Mendidik dengan Hati’, dihadirkan juga Kak Nurjaman trainer yang diundang secara khusus dari Bandung serta Kak Muis yang sudah dikenal sebagai pendongeng nasional.
Leave a Reply