Sinopsis:
Buku ini membahas fenomena kaum Modernis dari Inggris atau lebih dikenal dengan nama Mods yang masuk dan berkembang pesat di Indonesia. Di dalam buku ini dijelaskan bagaimana budaya Mods memengaruhi gaya hidup atau life style anak-anak muda di Indonesia, dengan beberapa elemen-elemen Mods seperti musik, fesyen dan skuter yang akhirnya diadopsi mereka.
Resensi:
Buku ini menambah literasi tentang subkultur anak muda, dan menjadikannya sebagai buku pertama yang pernah terbit di Indonesia yang membahas tentang subkultur Mods.
Hadir dalam wujud luks, halaman berwarna dan hard cover dengan desain visual menarik yang mencolok. Buku ini menjabarkan dan menjelaskan ideologi Mods, awal masuknya ke Indonesia, kegiatan dan aktifitasnya, serta bagaimana mereka saling terkoneksi dengan anak-anak Mods di seluruh dunia sehingga menciptakan persaudaran diantara mereka.
Selain penelusuran dan riset dalam pembuatan buku ini, hal lain yang memanjakan mata adalah foto-foto para kaum mods yang menjadi menu utama buku ini. Subjudul dengan musik, fesyen dan skuter sangat sesuai. Pembaca dimanjakan oleh banyaknya foto-foto kaum Mods dari penjuru Indonesia yang menggunakan fesyen barang-barang branded, kendaraaan skuter seperti Vespa dan Lambretta, serta kegiatan-kegiatan mereka dalam acara musik seperti Mods Mayday yang telah berkembang di berbagai daerah Indonesia.
Di beberapa kota, Mods muncul dan berkembang dari sebuah tongkrongan dan diskusi, di mana skuter, fesyen dan musik menjadi satu, lahirlah generasi Mods, yang dalam perkembangan selanjutnya di komunitas skuter mereka melahirkan musisi dan DJ, sehingga kemudian merebak budaya sound system di antara mereka.
Kemudian dalam mengekpresikan diri sebagai Mods, mereka membuat perayaan untuk menghormati hak-hak dan kebanggaan kelas pekerja yang juga menjadi bagian dari identitasnya, dengan membuat acara Mods Mayday yang digelar setiap tahun pada bulan Mei.
Acara-acara Mods di Indonesia juga semakin banyak bermunculan. Misalnya, Mods Weekender, March of The Mods, hingga Mods Versus Rockers. Hal itu membuktikan, bahwa keberadaan subkultur Mods di Indonesia dengan berbagai macam adaptasi telah menunjukkan eksistensinya.
Anak-anak Mods di Indonesia mempunyai kecenderungan membentuk sebuah komunitas yang sering berperan dalam kegiatan sosial seperti mengadakan charity dan membuat acara-acara musik yang dibarengi sikap solidaritas mereka dengan berbagai subkultur lain yang berkembang. Scooter Riding, Scooter Exhibition, Scooter’s Accessories & Sparepart Sales, Fashion Show, Talkshow, and Music Performance menjadi kegiatan rutin yang kerapkali diadakan atau didatangi oleh mereka.
Hingga kini subkultur Mods telah menjelma menjadi bagian gaya hidup anak-anak muda di seluruh dunia dan di berbagai era termasuk Indonesia.
Subkultur Mods sebelumnya tidak begitu dikenal, namun setelah kehadiran acara Mods Mayday yang diselenggarakan di berbagai kota-kota besar, hal itu turut mejadikan subkultur ini dikenal luas oleh masyarakat dan anak-anak muda di Indonesia.
Menangkap geliat subkultur anak muda dari era lampau yang sudah puluhan tahun menjadi bagian dari budaya populer memang penuh tantangan. Terlebih ketika ditambah soal pembacaan bagaimana dan kenapa geliat subkultur anak muda itu bisa diterima dan berlaku di Indonesia. Hendrawan K. Wijaya dengan Buku Mods Indonesia nya hadir menjelaskan hal itu.
Leave a Reply