Jakarta, – Pasca pernyataan resmi AHY atas upaya kudeta Partai Demkorat yang disempurnakan dengan berkirim surat ke Jokowi untuk klarifikasi pihak di lingkarannya menjadi aktor kudeta. Isu ini terus bergulir dengan melibatkan politisi tanah air, terutama dari Partai Demokrat baik yang masih aktif maupun yang sudah berada di luar.
Salah satunya adalah Roy Suryo, menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyebut Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, ingin melakukan kup atau kudeta terhadap kepemimpinan Partai Demokrat.
Bagi Mantan Menteri Olah Raga ini, SBY pribadi terukur, terstruktur dan santun. Jika dalam pernyataannya di depan umum sampai menyebut nama seseorang, menurutnya orang tersebut berarti sudah bersikap keterlaluan.
Roy mengatakan, meski dalam keadaan marah sekalipun, SBY tak pernah sampai dengan lantang menyebut nama seseorang.
“Selama 15 tahun lebih di Partai Demokrat dan sempat membantu Pak SBY langsung di kabinet, Insya Allah saya cukup faham sosoknya,” katanya via What’s Up, Kamis (25/2).
Roy juga menganggap wajar apabila SBY sampai turun gunung mengatasi permasalahan partai. Menurutnya bukan karena tak percaya Ketum Demokrat AHY bisa menyelesaikannya. Tetapi sebagai bentuk dari rasa memiliki Partai Demokrat.
“Saya percaya PD bisa menyelesaikan urusan internal, meski ada gangguan eksternalnya tersebut. Soal Pak SBY “turun gunung” masih wajar, beliau kan Ketua Majelis Tinggi PD, jadi memang sangat berhak memberikan arahan dan koreksi kepada langkah PD di masa depan, biasa-biasa saja,” ujarnya.
Petinggi partai turun gunung, kata Roy, itu adalah hal yang biasa, pada beberapa partai hal tersebut pernah terjadi. Seperti dia mencontohkan saat Akbar Tanjung masih kerap memberikan arahan ke Partai Golkar.
“Saya sering lihat beberapa partai juga sering melakukan hal sama, misalnya Pak Akbar Tanjung dan Pak Aburizal Bakrie, masih memberikan comment dan arahan terhadap Partai Golkar, itu biasa dan sangat bagus. Jadi semua memiliki sifat “handarbeni” (ikut memiliki),” ujarnya.
Sebelumnya, dalam unggahan video, SBY yang juga Presiden RI ke-6 menyebut isu kudeta di Partai Demokrat tersebut merugikan kepemimpinan Presiden Jokowi. SBY bahkan menyebut nama Moeldoko.
“Secara pribadi, apa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi miliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu,” kata SBY.
“Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu, merugikan nama baik beliau (Jokowi),” lanjutnya
Leave a Reply