Indonesia merasa percaya diri memasuki era revolusi industri 4.0. Itu setidaknya yang tercermin dari peluncuran program Making Indonesia 4.0 oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018 lalu.
Implementasi Making Indonesia 4.0 digadang akan mampu mendorong pertumbuhan PDB riil sebesar 1%-2% per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik, dari baseline sebesar 5% menjadi 6%-7% pada periode tahun 2018-2030. Selain itu, Inisiatif Making Indonesia 4.0 diyakini akan membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi di tahun 2030.
Mudah-mudahan angka-angka bombastis itu bukan sekedar target di atas kertas. Tapi betul-betul bisa membangkitkan semangat kita untuk bersama sebagai bangsa menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
Sebagai bangsa Indonesia harus bersiap menghadapi era digitalisasi itu. Mengingat revolusi industri 4.0 tak hanya menawarkan sisi peluang, tapi juga tantangan. Dan mau tidak mau, siap tidak siap, Indonesia akan “ditelan” oleh revolusi yang ditopang oleh teknologi-teknologi abad 21 seperti machine learning, artificial intelligence, internet of things, cloud computing, big data. Apalagi pandemi Covid-19 telah mempercepat masuknya kita ke era digitalisasi itu.
Agar kita tidak silau oleh janji-janji revolusi industri 4.0, sekaligus takut terhadap berbagai tantangan yang dibawanya, maka buku ini mencoba menyajikan secara objektif peluang dan tantangan yang harus kita hadapi di era revolusi industri 4.0 ini. Semoga buku ini menjadi semacam early warning, untuk mengingatkan kita semua agar tak gegabah memasukinya.
Berat | 0.5 kg |
---|---|
Dimensi | 14 x 21 cm |
Format | Softcover |
Jumlah Halaman | x+240 |
ISBN | masih dalam proses |
Penerbit | RMbooks |
Penulis | Donny Imam Priambodo |
Tahun Terbit | 2023 |
Ulasan
Belum ada ulasan.