Perjuangan Sahabat Kahfi

Dalam banyak litertur Islam, para pemuda adalah tumpuan harapan masyarakat. Pundak mereka berlumur tanggung jawab besar bagi kelangsungan hajat hidup orang banyak.

Tidak ada ruang tersisa dalam pembangunan ummat jika kaum muda pandai memanfaatkan waktu dan tenaga. Tapi awas, godaan kaum muda di atas rata-rata, bisa gelimang harta, tahta dan segala kehormatan dunia.

Alqur’an melukiskan kaum muda dengan kisah “sahabat kahmi”. Sekelompok orang yang tekun menerpa potensi diri membangun ummat berhadapan dengan tiran yang korup dan memangsa hak hidup orang banyak.

“Sahabat kahfi” diceritakan sampai terkurung di sebuah gua, hingga keluar ratusan tahun lamanya. Meraka keluar setelah melalui drama kosmis minta pertolongan pada Yang Kuasa. Doa mereka dikabulkan karena kebajikan yang mereka lakukan.

Kesabaran untuk terus berjuang berbuah hasil. Rezim korup lenyap ditelan bumi atas semangat rakyat yang digelorakan “sahabat kahfi”.

Kisah dalam Alqur’an itu representasi dari puasa kaum muda dari perbuatan tidak terpuji kebanyakan teman sebayanya. Di mana setiap usaha akan berhasil sepanjang dilakukan secara gigih dan berkelanjutan.

Konon, sejumlah besar kaum muda pada waktu itu terlena dalam gemilang harta sang tiran dengan perbuatan yang jauh dari kosakata pengabdian untuk kebaikan bangsa dan negara.

Berpuasa “sahabt kahfi” banyak mengundang rasa kagum para mufassir. Seperti halnya cerita-cerita kesalehan para sufi yang melampaui zamannya.

Banyak cerita sufi yang belum bisa dipetik hikmahnya, kecuali setelah membaca berulang-ulang di tengah dinamika umat yang membenarkan cerita itu.

Jika membaca secara teratur, akan terasa bahwa kisah perjuangan “sahabat kahfi” menyampaikan pesan kepada kaum muda untuk tetap tegar dalam melakukan amal kebajikan. Perlu diakui godaan yang mampir pada kaum muda tidak sedikit, hanya mereka yang tegar bisa meraih cita-citanya.

Dengan memanfaatkan waktu dan tenaga sebaik mungkin sebagai bekal untuk kehidupan keal yang lebih baik, para pemuda akan berani membangunkan lebih baik dan beradab.

Ada ungkapan bahasa arab; man jadda wajada man saro aladdarbi washola yang artinya “siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil dan siapa yang berjalan sesuai relnaya maka akan sampai di tujuan’.

Kesungguhan merupakan modal awal bagi kaum muda untuk meraih masa depannya. Mampu mengkonsentrasikan dirinya pada satu tujuan dan harapan dengan tetap memperhatikan tatanan nilai agama yang dianutnya.

Perlu disampaikan di sini prinsip kerja Dahlan Iskan dalam mengelola bisnis media, dari nol hingga sekarang. Pendiri Jawa Pos sekaligus mantan menteri BUMN, mengatakan kalau mau berhasil dalam melakukan sesuatu harus “fokus biar nembus”.

Begitu kira-kira semangat seorang Dahlan hingga berhasil membuat jaringan media tersebar di Nusantara.

Pesan perjuangan “sahabat Kahfi” lainnya adalah mengetahui tata cara untuk meraih sesuatu. Ada semangat terus memupuk diri dengan ilmu pengetahuan.

Menuntut ilmu wajib dipenuhi untuk mengarungi problem kehidupan nanti. Karena dengan ilmu segala persoalan di muka bisa dicarikan jalan keluarnya.

Dalam Alqur’an dijelaskan bahwa “jika tidak mengetahui sesuatu maka disarankan untuk bertanya kepada ahli”, fasalu ahaldzdzikri in kuntum la ta’lamun (QS Alambiya; 7).

Perintah Allah Swt. untuk menuntut ilmu awalnya dialamatkan pada para nabi, meski mereka diberi wahyu tetap diperintahkan untuk rajin bertanya.

Apalagi ummatnya yang hanya menerima wahyu dari seorang nabi.
Bahkan ada satu hadits nabi yang mengatakan uthlubilma minal Mahdi ilallahdij “tuntutlah ilmu dari sejak lahir hingga ajal menjemput”.

Long life education, sebagai yang dipegang oleh semangat kebangkitan Barat kala zaman pencerahan dulu. Ilmu adalah untuk semua kemajuan peradaban di muka bumi ini.

Demikianlah semangat “sahabat Kahfi” yang bisa kita petik untuk menjadikan kaum muda kita lebih produktif sekaligus kompetitif. Ternyata daya juang mereka kaya dengan kegigihan, sabar dan selalu menuntut ilmu.

Dan yang paling penting mereka dikenal sangat menghargai waktu dan tenaga selagi muda.

Wallqohul muwaafiq Ilaa aqwaamiththoriiq