Kesadaran Kolektif, Berlomba-Lomba Dalam Kebajikan

Bencana merupakan salah satu pertanda bahwa kehidupan masih terus akan berlangsung hingga kapan akan punah atau kiamat hanya Allah yang mengetahui.

Alam dan manusia beriringan berinteraksi saling memberikan keseimbangan, manakala manusia berlaku sewenang-wenang dalam mengelola alam maka pemilik alam ini akan memberikan berbagai bencana alam sebagai peringatan untuk menegur dan mengingatkan manusia agar tidak berlaku melampaui batas mengikuti hawa nafsunya.

Allah berkehendak atas jagad raya ini, sekaligus sebagai maha pengendali dan maha pengatur alam beserta isinya.

Barangkali bencana datang karena alam telah bosan terhadap perilaku manusia yang senantiasa menyakiti dan merusak hingga melampaui batas.

Manusia hanya bisa memprediksi namun sesungguhnya tentang kapan dan dimana akan terjadi musibah merupakan rahasia Allah.

Sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur’an;

Surat As Syura ayat 30

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”

Surat An Nisa ayat 79

مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ

Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allâh, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”

Surat At Taghabun ayat 11

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Namun manusia masih diberi kesempatan untuk.memperbaiki diri untuk menyongsong hidup yang lebih baik sesuai kehendak Allah, selama nyawa masih di badan maka hidayah wajib dijemput manusia harus berupaya dan tidak bisa meratapi dan merenungi nasib saja larut dengan apa yang sedang terjadi.

Hikmah lain yang dapat dipetik manusia atas musibah di atas adalah menguji manusia apakah ia lulus dengan senakin mendekatkan diri kepada Allah atau sebaliknya kufur semakin menjauhi Allah. Bagi yang lulus meningkatkan keimanannya maka Allah akan meningkatkan derajad manusia itu sendiri di sisi-Nya. Sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur’an;

Al-Mujadilah ayat 11;

يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ ١١

Artinya: Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.

Di sisi lain bagi manusia yang terhindar dari bencana sesungguhnya Allah juga sedang menguji orang tersebut terhadap kepekaan atas penderitaan atau kesulitan orang lain dengan cara membantu.

Kesalehan sosial merupakan sama wajibnya sebagai bentuk hubungan baik kepada manusia hablumminannas, Rasa syukur kepada Allah dapat diwujudkan dalam bentuk melindungi atau menyelamatkan makhluk ciptaan lain-Nya, sebagaimana tertulis di dalam Al Qur’an dan hadist;

Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al Maidah: 32)

Allah SWT memuliakan setiap insan yang menjaga kehidupan dan keselamatan jiwanya.

Begitu bernilainya kedudukan jiwa pada manusia, sehingga melindunginya menjadi salah satu dari tujuan utama beragama (hifdzu al nafs).

Setiap manusia memiliki hubungan dan ikatan dengan manusia lainnya, baik hubungan keluarga maupun hubungan sosial. Itulah sebabnya, melindungi nyawa seorang manusia seakan sama nilainya dengan melindungi seluruh nyawa umat manusia, karena hakekatnya sama dengan menjaga eksistensi kehidupan umat manusia.

Indonesia sedang bersedih akibat gempa di cianjur dimana setiap hari korban jiwa terus bertambah dengan sebaran daerah gempa yang semakin meluas.

Bentuk aksi bantuan dapat dilakukan dengan berbagai langkah penyelamatan, baik korban jiwa maupun dampak sosialnya.

Recoveri sosial, baik di bidang ekonomi dan trauma healing serta perbaikan rumah atau sarana prasarana serta rumah ibadah dapat dilakukan segera

Membantu saudara kita yang sedang terkena bencana bukan menjadi tanggung jawab saudara sedarah semata tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, saatnya kita membangun kesadaran kolektif untuk menumbuhkan rasa solidaritas, bekerjasama dan bergotong royong ikut menanggulangi korban gempa demi menyelamatkan jiwa manusia.

Allah SWT menyukai orang yang senang membantu dan meringankan beban penderitaan orang lain. Allah SWT berjanji akan membalas kebaikannya itu dengan memudahkan segala urusannya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :

“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim).

Semoga tulisan sederhana ini dapat.menyadarlan saya sendiri dan hati kita tergerak untuk membantu dengan mendonasikan berbagai kebutuhan untuk mereka, meringankan beban bagi korban gempa di Cianjur, Aamiin YRA

Penulis : Deni Nuryadin Komissioner BAZNAS Kota Tangerang Selatan