Jakarta, rmbooks – Kita tetap waspada pada Pandemi Covid-19, terutama saat puncak gelombang Delta beberapa waktu lalu sehingga kebutuhan akan berbagai produk darah sangat tinggi sementara ketersediaan stok sangat rendah. Hal itu menjadi pembelajaran penting yang perlu disikapi bersama.
“Berdasarkan evaluasi maupun bukti-bukti di lapangan menunjukkan bahwa plasma konvalesen yang bersumber dari donor darah para penyintas terbukti dapat membantu terapi pasien Covid-19,” kata Menko Airlangga dalam siaran media, Jakarta (15/12).
Dia jelaskan, pengembangan fraksionasi dan derivat plasma seperti ini dapat menjadi titik tolak tentunya bukan hanya untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19, namun berguna dalam mengembangkan berbagai penguatan dan transformasi sistem kesehatan menuju Indonesia yang mandiri, memiliki ketahanan kesehatan yang baik, serta produktif secara sosial ekonomi.
“Pandemi COVID-19 merupakan waktu terbaik membangun kemandirian produksi berbagai bahan obat, alat kesehatan, dan juga kebutuhan produk derivat plasma sebagai agenda strategis dan inovatif dalam reformasi sistem kesehatan nasional,” ucapnya.
Sesuai data, jelasnya, fraksionasi plasma memiliki potensi pasar global bernilai 18,22 juta USD di tahun 2019 dan diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun ke depan. Hal ini kita akui menjadi salah satu faktor utama pendorong pertumbuhan pasar fraksionasi plasma.
Peluangnya, permintaan produk derivat plasma berjumlah 25 juta liter per tahun secara global. Harga produk plasma berfluktuasi tergantung pada keseimbangan kebutuhan dan pasokan sehingga sangat bergantung pada situasi pasar global. Sementara itu terdapat ketidakseimbangan pasokan produk fraksionasi plasma di tingkat global, antara di negara maju dan negara berpenghasilan rendah-menengah.
“Di sinilah panggilan sekaligus peluang kita untuk menjadi bagian dari rantai pasok global,” ajak dia.
Dalam hal ini Kemenko Perekonomian, sesuai dengan kewenangannya akan membantu upaya percepatan kemandirian dan pengembangan produksi derivat plasma ini agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan meningkatkan daya saing industri dan kapasitas industri Indonesia.
Leave a Reply